13/02/10

Alasan ekonomi buat wanita malas jaga bagian "V"

Dengan dalih terjerat terhimpit kebutuhan ekonomi vagina menjadi sebuah komoditas bisnis yang anti krisis ekonomi. Banyak bermunculan komunitas-komunitas penjual jasa hanya dengan vagina (organ intim wanita), dan kala tidak puas mereka bekerja sendirian, dimunculkanlah dalam bentuk baru seperti pariwisata sex, lokalisasi, padepokan “darul nikmat”, diskotek-diskotek dan lain sebagainya.

Keunikannya, kecantikan vagina (organ intim wanita) dihargai lebih mahal daripada kecantikan wajah. Meskipun paras wajah secantik Miss Universe 2009, tetapi kalau vaginanya tidak menimbulkan super hot sensasi, akan ditinggalkan para penikmat dan pemujanya.

Lelaki datang ke padepokan darul nikmat, lokalisasi atau diskotek mencari vagina yang bisa memuaskan hasrat birahi dan bukan membayar untuk memandang secantik apapun wajah lawan mainnya.

Setelah itu, biasanya si pencari cinta lain akan bercerita kepada sesama petualang cinta tentang vagina dahsyat, vagina yang sensasional dan bukan berkisah tentang kecantikan wajah.Inilah yang menjadi penyebab para mucikari selalu mencari wajah baru agar pelanggan tidak lari. Pilihan utamanya bukan wajah cantik tetapi pada vagina cantik. Vagina yang belum banyak disentuh, tetapi sudah pandai bermain.

Kekuatan bisnis ini yang luar biasa menyebabkan para mucikari (penjahat kelamin/germo) rajin turun ke desa-desa terpencil di seantero negeri bukan sebagai petugas sosial pembangun desa melainkan mencari gadis-gadis muda belia.

Berbagai janji palsu, tipu daya diluncurkan dengan tujuan utamanya menyekolahkan si gadis di padepokan darul nikmat untuk menjadi makanan siap saji para penjaja cinta lain. Sementara di kedalaman liang vagina, seolah sudah tercatat nama-nama pria yang akan memasukinya.

Mengapa wanita tidak pandai menjaga kecantikan vagina (organ intimnya)? Bahkan begitu mudah menganaktirikan vaginanya? Seolah tidak ada kebanggaan apapun memiliki vagina.

Di sini vagina menjadi sekadar gumpalan daging yang dapat diperlakukan sekehendak hatinya, tanpa merasa perlu menempatkannya dalam posisi terhormat, kecuali sekadar menutupinya dengan celana dalam sexy, menaruh pembalut atau membersihkan agar tidak berbau. Lebih dari itu, wanita seringkali tidak memahami kodrat kewanitaannya.

Padahal, sesuai kodratnya vagina bukan sekadar alat reproduksi dan pemuas birahi semata, melainkan merupakan simbol kekuatan dan harga diri seorang wanita. Namun, perempuan sering tidak menyadarinya.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Alasan ekonomi buat wanita malas jaga bagian "V""

Posting Komentar

Tinggalkan pesan disini untuk berbagi cerita dengan yang lain, terima kasih