Hal itu dilakukan untuk mencari penjelasan terkait kasus tersebut dan sejauh mana penyelidikan yang sudah dilakukan Polda Metro Jaya. "Nanti saya panggil kapoldanya," ujar kapolri sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di istana presiden. Kapolri juga akan melakukan pengecekan lebih dulu mengenai kasus ini. Meski dirinya yakin pada era serakarang tidak mungkin ada pemaksaan seperti itu. Bila ada penyimpangan akan dilakukan penyidikan dan ada tindakan ke dalam. Walaupun kemungkinan itu sangat kecil sekali kalau dengan dipaksa orang akan mengaku. Dan saat ditanyai mengenai berita acara yang dibuat penyidik, kapolri berjanji akan melihat langsung BAP itu.
Rekayasa terhadap Chaerul Saleh Nasution, mengemuka dalam persidangan. Dalam sidang, Chaerul selalu membantah dan keberatan terhadap dakwaan yang disampaikan jaksa. Setelah sidang, hakim memerintahkan jaksa memanggil tiga polisi yang disebutkan dalam dakwaan untuk dihadirkan ke persidangan sebagai saksi. Dan semua kejanggalan terungkap di sana. Akhirnya perbuatan oknum penyidik dari Polsek Kemayoran yang merekayasa BAP terbongkar.
"Pada kesaksian dipersidangan 8 Februari 2010 di depan majelis hakim, penyidik mengaku khilaf dengan memalsukan BAP," ujar Raja Nasution, pengacara terdakwa, beberpa waktu lalu.
Sementara itu, kasus yang menyeret Chaerul ini terjadi pada Kamis 3 September 2009. Sekitar jam 00.30, dia ditangkap polisi di tempat tinggalnya di Jalan Benda, Kemayoran, Jakarta Pusat. Waktu itu, pemuda asal Medan ini dituduh jadi pemilik ganja karena polisi mengatakan menemukan barang bukti dari kursi rumahnya.
"Padahal saya tidak pernah punya atau memegang benda gituan (ganja). Saya juga sudah minta agar dites urine saya atau diperiksa sidik jari di barang bukti, tapi polisi acuh aja dan tetap menuduh saya yang punya ganja itu," kata Chaerul.
0 komentar: on "Kapolri akan panggil Kapolda terkait 'Pemulung diharuskan mempunyai Ganja'"
Posting Komentar
Tinggalkan pesan disini untuk berbagi cerita dengan yang lain, terima kasih