"Dari hasil penelusuran yang kami lakukan, kami mendapatkan fakta kalau masalah bonek bukan lagi masalah internal PSSI saja, tapi sudah masalah sosial," kata Ketua TPF, Rusdy Taher kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Menurutnya kebrutalan bonek tidak murni lagi karena sepakbola. Namun, aksi suporter yang identik dengan warna hijau ini juga dilatarbelakangi oleh masalah sosial seperti kemelaratan, kemisikinan, dan kebodohan. Selain itu, permasalahan bonek juga kental dengan nuansa politik. "Kami menemukan fakta bahwa, ada beberapa oknum politisi yang juga memanfaatkan bonek untuk berbagai agenda. Baik untuk pilkada atau demo-demo lainnya, Karena itu, masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh PSSI saja," kata Rusdy.
Suporter Persebaya alias Bonek terlibat kerusuhan saat bertandang ke markas Persib. Akibat kasus ini, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menjatuhkan larangan tandang kepada bonek hingga 2014.
Tak hanya itu, Persebaya juga dikenai denda Rp50 juta kepada Persib dan Rp250 juta kepada PSSI. Bajul Ijo juga dianggap bertanggung jawab atas perilaku suporternya tersebut.
Berdasarkan data-data yang sudah dikumpulkan, TPF lanjut Rusdy akan merekomendasikan empat hal kepada Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Tiga diantaranya telah rampung, namun satu lagi masih dalam proses penyusunan.
Berikut Rekomendasi TPF
1. Masalah yang berkaitan dengan internal PSSI harus diserahkan ke lembaga peradilan yang ada di PSSI.
2. Ketua Umum PSSI harus mengambil langkah konkrit untuk melakukan pembinaan kepada suporter sepakbola.
3. Melakukan sosialisasi terhadap peraturan organisasi kepada pada suporter.
Grow up all supporter.. Bikinlah club sepakbola kesayangan lebih maju.
0 komentar: on "Dibalik aksi Bonek 24 Januari 2010 ada Politisi yang mendukung"
Posting Komentar
Tinggalkan pesan disini untuk berbagi cerita dengan yang lain, terima kasih