Ketika saraf yang berjalan dari otak ke mata dan wajah rusak, suatu gangguan yang jarang ditemui terjadi yakni Syndrom Horner. Biasanya, hanya satu sisi wajah yang dipengaruhi oleh syndrom Horner. Kelopak mata turun, pupil mata mengecil dan menurunnya keringat pada satu sisi wajah merupakan karakteristik syndrom ini.
Sindrom horner merupakan pertanda dari masalah medis seperti tumor, cedera sumsum tulang belakang atau stroke yang merusak saraf di wajah. Terkadang kasus penyebab utamanya tidak dapat ditemukan karena sindrom Horner sebenarnya bukanlah penyakit. Syndrom Horner tidak memerlukan perawatan spesifik. Namun jika dimungkinkan, perawatan diarahkan pada penyebab utamanya.
Adapun gejalanya,
Biasanya hanya satu sisi wajah saja yang menandakan gejala terjadinya syndrom Horner, antara lain:
1. Mengecilnya ukuran pupil pada mata yang terkena gangguan.
2. Menurunnya kelopak mata atas dan kelopak mata bawah sedikit naik.
3. Berkurangnya atau tidak berkeringatnya sisi wajah yang sisi wajah yang terkena gangguan (anhidrosis)
4. Pada beberapa kasus, seorang bayi yang lahir dengan kelainan sindrom Horner, iris pada mata yang terkena gangguan berwarna lebih cerah daripada mata yang lainnya.
2. Menurunnya kelopak mata atas dan kelopak mata bawah sedikit naik.
3. Berkurangnya atau tidak berkeringatnya sisi wajah yang sisi wajah yang terkena gangguan (anhidrosis)
4. Pada beberapa kasus, seorang bayi yang lahir dengan kelainan sindrom Horner, iris pada mata yang terkena gangguan berwarna lebih cerah daripada mata yang lainnya.
Penyebab akan syndrom ini,
Rusaknya saraf simpatetik yang mengontrol sirkulasi dan keringat pada tubuh di mata dan wajah. Saraf simpatetik di wajah tidak langsung melewati otak dan harus melewati jalur yang panjang.
Sindrom Horner terjadi ketika saraf terluka pada suatu tempat di dalam jalurnya. Karena saraf simpatetik mengontrol tiap sisi, tanda dan gejala sindrom Horner biasanya terjadi hanya pada satu sisi wajah.
Sindrom Horner terjadi ketika saraf terluka pada suatu tempat di dalam jalurnya. Karena saraf simpatetik mengontrol tiap sisi, tanda dan gejala sindrom Horner biasanya terjadi hanya pada satu sisi wajah.
Yang perlu diwaspadai beberapa kondisi yang dapat menyebabkan syndrom Horner dengan cara merusak serat saraf symphatetic antar lain:
1. Cedera sumsum tulang belakang.
2. Cedera pada bayi ketika kelahirannya
3. Stroke
4. Robekan pada lapisan dalam salah satu arteri karotis, kondisi yang dikenal sebagai carotid artery dissection
5. Tumor
6. Sakit kepala sebelah atau migrain
7. Syringomyelia, suatu kondisi di mana kisata yang disebut syrinx berkembang di dalam sum-sum tulang belakang.
2. Cedera pada bayi ketika kelahirannya
3. Stroke
4. Robekan pada lapisan dalam salah satu arteri karotis, kondisi yang dikenal sebagai carotid artery dissection
5. Tumor
6. Sakit kepala sebelah atau migrain
7. Syringomyelia, suatu kondisi di mana kisata yang disebut syrinx berkembang di dalam sum-sum tulang belakang.
Untuk perawatannya bisa dilakukan,
Sindrom Horner tidak memerlukan perawatan spesifik. Biasanya, ketika kondisi medis yang menjadi penyebab ditangani dengan baik maka sindrom Horner lenyap.
Semoga bisa menambah pengetahuan sobat setelah membaca artikel ini.
Source : islamholic@kaskus
2 komentar: on "Apa itu Syndrom Horner"
Blogging is the new poetry. I find it wonderful and amazing in many ways.
I certainly agree to some points that you have discussed on this post. I appreciate that you have shared some reliable tips on this review.
Posting Komentar
Tinggalkan pesan disini untuk berbagi cerita dengan yang lain, terima kasih